Horizontal List

Compra de participação maioritária no Greater Sunrise "é histórica" para Timor-Leste
FUTURO
Promulga OJE 2018, PR Lú Olo husu Governu rigor iha ezekusaun

Ai-han Timor Nian
CHINESE INFLUENCE ON RISE IN EAST TIMOR? ‘NONSENSE’
ECONOMIA
Apresentacao do Orcamento Geral do Estado 2018 - PM Taur Matan Rual
Timor Leste - Ekonomi
Bagaimana Ekonomi Timor Leste Setelah 16 Tahun Merdeka?
Timor Leste - Hutang
Akankah Timor Leste Menjadi Perangkap Utang China Berikutnya?
Timor Leste - Public Finances
Sustainable public finances ‘key to Timor-Leste’s future’
Timor-Leste - Banco Mundial
Governo timorense quer Banco Mundial focado em infraestruturas e capital humano

terça-feira, 27 de maio de 2014

80% Kebutuhan Pokok di Timor Leste Diimpor dari Indonesia

Bagus Kurniawan - detikfinance
Senin, 26/05/2014 11:39 WIB

Foto http://finance.detik.com
Yogyakarta - Pihak pemerintah Timor Leste mengakui 80% barang-barang kebutuhan pokok di dalam negeri mereka masih disuplai dari Indonesia. Produk yang diimpor mulai dari produk ringan hingga produk elektronika.

"Kita masih banyak tergantung dari Indonesia. Ada 80% barang-barang yang berasal dari Indonesia. Sisanya dari negara lain seperti China, Australia dan lain-lain," ungkap Direktur Nasional Penelitian dan Pengembangan (DNPP) Kementerian Perdagangan Industri dan Lingkungan, Republik Demokratik Timor Leste, Jacinto Paijo di acara penandatanganan naskah kerjasama dengan Lembaga Pelatihan Smile Group, Yogyakarta, Senin (26/5/2014).

Ia mencontohkan hampir semua barang kebutuhan rumah tangga seperti elektronika, sembako hingga barang kebutuhan sehari-hari seperti korek api masih didatangkan dari Indonesia. Saat ini, ada banyak warga negara Indonesia yang berbisnis di Timor Leste.

"Ada banyak barang-barang yang belum bisa tergantikan sampai saat ini di sana, sehingga harus didatangkan dari Indonesia. Ada banyak sektor home industri dan UKM yang bisa diberdayakan saat ini," katanya.

Menurutnya, pemerintah Timor Leste terus menggenjot sektor ekonomi seperti di bidang pertanian menggalakkan perkebunan kopi, home industri, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) termasuk kerajinan. Perdagangan kopi sebagian besar di ekspor ke luar negeri terutama ke Amerika Serikat (AS).

"Meski sudah banyak investor yang masuk ke Timor Leste, termasuk dari Indonesia. Kemampuan kita masih minim baik infrastruktur dan SDM, sehingga perlu banyak belajar agar bisa meningkat," kata Jacinto.

Ia mengatakan pihaknya telah menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga Smile Group sejak 6 tahun lalu untuk memberikan pelatihan peningkatan sumber daya manusia di bidang IT, database, penelitian dan lain-lain. Ada beberapa pegawai di lingkungan Kementerian Perdagangan, Industri dan Lingkungan yang mengikuti pelatihan selama 1 bulan di Indonesia.

"Sebagai negara baru, ke depan kita berharap sektor perdagangan dan industri bisa tumbuh baik dan terus meningkat sehingga perekonomian Timor Leste lebih baik," kata alumnus Magister Ekonomika Pembangunan (MEP) Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
(bgs/hen)

http://finance.detik.com/
read/2014/05/26/113924/2592259/4/80
-kebutuhan-pokok-di-timor-leste-diimpor-dari-indonesia

Sem comentários: